Bicarakan Dakwah dalam Media Digital, Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi Tampil sebagai Pembicara Utama dalam ICAIS 3 Unismuh Makassar

  • 25 Mei 2024
  • 02:19 WITA
  • Jurusan KPI Bersatu
  • Berita

Gowa (KPI) – Media sosial sebagai media dakwah memiliki keunggulan penting dalam menyebarluaskan pesan-pesan agama Islam kepada khalayak luas. Dengan kecepatan dan jangkauan yang lebih luas, media sosial menjadi lebih efektif dibandingkan dengan media tradisional. Selain itu, dakwah melalui media sosial juga memberikan kesempatan kepada ulama untuk lebih kreatif dan inovatif dalam berdakwah.

Demikian intisari makalah yang disampaikan Dr. H. Usman Jasad, M.Pd., dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, saat tampil sebagai pembicara utama dalam International Conference on Actual Islamic Studies (ICAIS) ke-3 tahun 2024. Konferensi ini dilaksanakan oleh Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar dengan tema “The Role of Islamic Communication in the Digital Era in Various Aspects of Education, Economics, and Law” dan berlangsung secara offline dan online di Lantai II Balai Sidang Muktamar Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Makassar, pada Selasa (21/5/2024).

Selain beliau, ICAIS 2024 menghadirkan tiga pembicara utama dari luar negeri: Prof. Dr. Normal Mustaffa (Universitas Kebangsaan Malaysia) yang hadir secara langsung, serta Assoc. Prof. Dr. Salut Muhidin (Macquarie University Sydney, Australia) dan Assoc. Prof. Dr. Sabbar Dahlan Sabbar (Petra Educational Institute Hashemite Kingdom of Jordan) yang hadir secara daring.

Dalam makalahnya yang berjudul “Utilizing Social Media to Strengthen Islamic Da'wah Among Young Generations: IS IT Effective?” mantan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan ini menyatakan bahwa dakwah dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti memberikan nasihat, ceramah, memberikan contoh yang baik, dan menggunakan media sosial serta teknologi lainnya. Tujuan utama dari dakwah adalah untuk menyebarkan ajaran Islam dan membawa manusia kepada kebenaran.

Ketua Lembaga Dakwah Komunitas Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan ini menambahkan bahwa penting bagi para da'i untuk memastikan bahwa konten yang mereka bagikan sesuai dengan ajaran Islam. Para da’i juga dapat memanfaatkan platform media sosial untuk menyebarkan konten-konten yang memberikan klarifikasi dan refutasi terhadap informasi yang tidak benar. Selain itu, penting untuk mempertahankan etika dalam berkomunikasi dan menghindari konflik yang tidak konstruktif. ***



Berita Terkait

AKREDITASI JURUSAN KPI A

  • 15 November 2024
  • 15:08 WITA

AKREDITASI JURUSAN KPI UNGGUL

  • 15 November 2024
  • 15:07 WITA

AKREDITASI KAMPUS UINAM A

  • 15 November 2024
  • 15:06 WITA