Makassar (KPI) - Berdakwah adalah kewajiban setiap Muslim kapan dan dimana saja. Kewajiban menyampaikan ajaran Islam ini menjadi penting sebagai bagian dari bentuk kepatuhan kepada perintah Allah Swt dan usaha meneruskan risalah Nabi Muhammad Saw. Terlebih lagi dalam menyebarluaskan kebaikan, karena hal tersebut menjadi salah satu materi dakwah.
Di samping itu, bagi kalangan masyarakat atau umat Islam yang tidak sempat berdakwah secara langsung, saat ini dapat dilakukan melalui media sosial. Setiap saat dapat dilakukan, kapan dan dimana saja. Caranya pun sangat mudah. Dengan memroduksi informasi atau berita-berita kebaikan, serta hikmah-hikmah yang memiliki makna positif, lalu disebarluaskan melalui media massa.
Demikian dikatakan Haidir Fitra Siagian, S.Sos., M.Si, Ph.D., ketika membawakan materi Pemanfaatan Media Sosial sebagai Media Dakwah bagi muballiighat hijrah di Pondok Pesantren Ummul Mukminin Aisyiyah Sulawesi Selatan, Biringkanaya, Makassar kemarin (Ahad, 25/02/2024).
Dalam bagian lain, Dosen Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar ini, mengatakan bahwa setiap muballighat termasuk yang masih pemula, jangan segan untuk berdakwah melalui media sosial. Sebab dalam media sosial terlalu banyak konten yang negatif. Dimana saat ini media sosial sangat digandrungi generasi muda.
Generasi muda perlu diselamatkan dari bahaya media sosial yang mengandung konten negatif. Dalam hal inilah perlunya media sosial diimbangi dengan konten yang positif. Menurut alumni University Kebangsaan Malaysia ini, semua peristiwa atau kegiatan yang baik, yang diyakini berpotensi memberikan inspirasi dan motivasi kepada khalayak, perlu diberitakan.
Pelatihan yang dimoderatori Ustaz Tauhid, S.Ag., M.Pd.I., ini dimaksudkan untuk membekali santri yang akan kembali ke tengah-tengah masyarakat pada bulan Ramadhan yang akan datang. Mereka akan menjadi muballighat hijrah selama satu bulan, baik di masjid-masjid maupun tempat lainnya yang ditentukan oleh panitia dan pengurus masjid.
Dalam acara tersebut, tampak peserta sangat antusias. Ini dibuktikan dengan adanya beberapa peserta yang mengajukan pertanyaan. Acara diakhir dengan menjelaskan perkembangan Muhammadiyah di Australia selama lima tahun terakhir. *** (hfs).