Ramadan Kali ini, Tak Lagi Sama dengan Ramadan Lalu

  • 18 Maret 2024
  • 02:25 WITA
  • Administrator
  • Berita

Oleh : Nuraliyah Handayani


“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan ampunan Allah, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya di masa lalu.” (HR. Bukhari).

Bulan Ramadhan mengajak kita untuk kembali kepada fitrah manusia. Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tapi lebih dari itu, sebuah pengingat akan kebutuhan spiritualitas yang sering terlupakan dalam rutinitas sehari-hari. Saat kita merasakan kelaparan, mari kita selami makna di baliknya, mendekatkan diri pada Allah dan menyadari ketergantungan kita pada-Nya. Bulan Ramadhan menjadi momen bagi kita untuk memupuk rasa kepedulian dan kebersamaan.Di sinilah waktu yang tepat untuk memperbaiki diri, meningkatkan kebaikan, dan menjauhi keburukan.

‎ اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Pemaaf. Engkau suka memaafkan, maka maafkanlah aku”

Syukur Alhamdulillah saat ini masih diberi kesempatan bertemu dengan bulan suci yang penuh barokah ini, dimana bulan ini ialah bulan yang sllu dirindukan oleh setiap ummat islam…Untuk semua sepi yang kita rasa, untuk semua hal berbeda yang kita terima, tapi diusahakan di Ramadhan kali ini, semua harus membaik.

Entah mengapa setiap datangnya bulan ramadhan seketika teringat dengan orang orang tersayang yang telah dahulu meninggalkan. Begitu berat rasanya menanggung kerinduan kepada orang yang telah berbeda alam dengan kita. Tapi Alhamdulillah dengan adanya “Doa” kerinduan tersebut sedikit demi sedikit dapat tertuntaskan. 

Dan sedikit cerita. 

Bagiku, Ramadhan adalah bulan paling spesial di setiap tahunnya. Di bulan ini suasananya selalu berbeda dan terasa sangat khas. Dini hari terasa lebih ramai karena orang-orang berkeliling untuk membangunkan sahur. Sore hari tak kalah ramai karena banyak yang berlalu-lalang untuk ngabuburit. Hingga malam haripun masjid-masjid menjadi lebih penuh karena adanya shalat tarawih berjamaah. Suasana seperti inilah yang tidak dapat kita temukan di bulan-bulan lainnya.

Ohh iyya…Ramadhan kali ini terasa berbeda dari ramadhan sebelumnya.. Pada saat tahun 1439H menjadi tahun pertama saya berpuasa tanpa keluarga dikarenakan pada saat itu saya berada dilingkungan pondok hingga Ramadhan 1443 hijriah. Masyaallah ketika difikir fikir sungguh banyak pengalaman dan pelajaran yang sya dapatkan ketika berada dilingkungan pesantren.

Mulai dari belajar arti kesabaran, arti kebersamaan, hidup sederhana, peduli satu sama lain, dan benar benar harus mengorbankan perasaan karena harus berbeda tempat dari orangtua dan saudara. Dan berbeda lagi untuk Ramadhan tahun lalu tepatnya pada tahun 2023 M/1444 H seorang gadis yang bernama aliyah berpuasa bersama kelurga kecilnya, Kalau diingat-ingat, momen paling menggemaskan adalah sahur sambil merem/menutup mata karena saking ngantuknya, apalagi bagi adik-adik bangun ketika waktu sahur baginya terasa sangat berat. Magnet kasur yang kuat membuat kita sangat sulit untuk beranjak dari tempat tidur apalagi untuk membuka mata hehehe..

kalau puasa bareng keluarga pastinya makan sahur lebih terasa nikmat dengan kehadiran mereka. Semua menyantap makanan sambil menonton acara sahur yang  sesekali membuat gelak tawa, berbuka puasa pun rasanya sangat ramai, teringat waktu saya di suruh belanja takjil, sewaktu saya datang dari berbelanja smua adik-adik sangat senang melihat kantong plastik yang saya pegang yang isinya bermacam macam gorengan, ada tahu isi, risoles, panada dan masih banyak lagi. Dan yang paling teringat ketika buka puasa berlangsung semua sibuk menyalahkan siapa yang duluan menghabiskan gorengan dan es buah, suasana hangat pun tercipta karenanya.

Tapi saat ini berbeda, semenjak menginjak bangku perkuliahan dan merasakan hidup dikostan, semua terasa berbeda dari dulunya dibangunin sama ibu, sekarang harus bisa bangun dan masak sendiri, sahur terasa hanya ala kadarnya, terasa sangat sepi, hanya suara denting satu piring saja yang mengiringi sampai waktu imsak tiba. Dan saat ini sahur dan berbuka puasa hanya menjadi ajang merindukan hal-hal yang diharapkan akan terjadi lagi. Nahhh itulah sedikit cerita pengalaman saya😊

Teman-teman online sekalian, pada bulan ramadhan tentunya banyak amalan-amalam tertentu yang kita bisa lakukan.. apa saja amalan tersebut??

Yang pertama adalah berpuasa di mana berpuasa diperintahkan oleh Allah SWT dalam Al-Baqarah ayat 183-187. Puasa yang dilakukan tentunya tidak hanya sekedar menahan lapar dan dahaga. Akan tetapi, terdapat beberapa rambu-rambu yang harus ditaati. Rasulullah SAW bersabda “Barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian mengetahui rambu-rambunya dan memperhatikan apa yang semestinya diperhatikan, maka hal itu akan menjadi pelebur dosa-dosa yang pernah dilakukan sebelumnya.” (HR. Ibnu Hibban dan Al-Baihaqi)

Amalan yang kedua adalah membaca Al-Qur’an atau tilawah di mana Al-Quran diturunkan pertama kali di bulan Ramadhan. Maka tak heran jika Rasulullah SAW sering dan lebih banyak membaca Al-Quran di bulan Ramadhan dibandingkan di bulan-bulan lainnya. Imam Az-Zuhri berkata “Apabila datang Ramadhan, maka kegiatan utama kita selain berpuasa adalah membaca Al-Quran.” Bacalah dengan tajwid yang baik dan tadabburi, pahami, dan amalkan isinya. insyaAllah, kita akan menjadi insan yang berkah.

Buatlah target jika bulan-bulan lain kita khatam membaca Al-Quran dalam sebulan, maka di bulan Ramadhan kita bisa memasang target dua kali khatam. 

Amalan yang selanjutnya adalah memberikan makanan atau saat ini kita kenal dengan sebutan berbagi takjil, dimana amalan ini dianjurkan oleh Rasulullah SAW yaitu dengan memberikan santapan berbuka puasa kepada orang-orang yang berpuasa. “Barangsiapa memberi makanan berbuka kepada orang-orang yang berpuasa, maka ia mendapat pahala senilai pahala orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut.” (HR. Turmudzi dan An-Nasa’i)

Masyaallah.. masih banyak amalan-amalan lainnya yang bisa kita lakukan pada bulan Ramadhan yahh teman-teman. Semoga kita semua selalu dalam lindungannya, diberi kesehatan agar selalu senantiasa istiqomah dijalan Nya. Sekian wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh***.

Penulis adalah mahasiswa Jurusan KPI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar