Gowa (KPI) - Ibadah puasa tahun ini, ditetapkan 1 ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada hari selasa 12 maret 2024 dan hal tersebut sesuai dengan hasil mufakat pada sidang isbat yang dilaksanakan pada hari minggu, 10 maret 2024. Namun dengan dilaksanakannya ibadah puasa tidak menjadi penghalang bagi pihak Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar untuk tetap menghingbau agar proses Perkuliahan tetap dijalankan dan tidak ada libur selama Ramadhan. Meskipun ada beberapa dosen yang memberikan kebijakan ataupun keringanan kepada mahasiswa untuk melaksanakan proses perkuliahan daring atau online.
Seperti diketahui bahwa Sebagian besar mahasiswa Universitas Islam Negri Alauddin Makassar ialah mereka yang berdomisili diluar daerah makassar ataupun Gowa. Kebanyakan dari mereka memilih untuk tinggal sendiri ( nge-kost) dan juga ada dari mereka tinggal di rumah sanak saudara yang berada di sekitaran samata atau daerah yang dekat dengan kampus. Beberapa mahasiswa mengatakan bahwa tahun ini merupakan tahun pertama mereka melaksanakan ibadah puasa tidak dengan keluarga, tentunya dengan suasana yang sangat jauh berbeda. Seperti menu sahur dan berbuka yang harus mereka siapkan sendiri. Salah satu mahasiswi dari fakultas dakwah dan komunikasi atas nama Rizkiana yang berasal dari luar daerah makassar ataupun gowa yakni ia berasal dari kabupaten Bone. Ia menceritakan bahwa tahun ini merupakan tahun pertama ia harus melaksanakan ibadah puasa tidak dengan keluarga. Ia merasakan suasana yang amat jauh berbeda dari bulan Ramadhan tahun tahun kemarin. Pada tahun ini ia merasa dituntun harus mandiri, yang Dimana biasanya menu sahur ataupun berbuka disiapkan oleh ibu di rumah,namun pada tahun ini ia harus menyiapkannya sendiri. Dan juga yang biasanya dibangunkan untuk sahur tapi untuk tahun ini ia dibangunkan hanya dengan alarm handphone.
Dibulan Ramadhan ini juga banyak dimanfaatkan oleh
Masyarakat-masyarakat atau bahkan beberapa mahasiswa sekitaran Samata khususnya
yang berada di area kampus UINAM yang menjual berbagai macam jajanan atau
takjil untuk menu berbuka. Salah satu mahasiswa dari FDK yaitu Radit Abdillah
yang berasal dari kabupaten soopeng mengakui bahwa dengan banyaknya penjual
yang menyediakan berbagai macam menu berbuka seperti gorengan, es buah, maupun
lauk pauk yang sudah jadi, memberikan kemudahan kepada para mahasiswa untuk
menyiapkan menu berbuka mereka. Mereka yang kadang kala harus berada sampai
sore atau bahkan menjelang buka puasa di kampus jadi lebih mudah dengan tinggal
membeli menu menu yang disediakan para penjual di sekitaran kampus. (Rizkiana)