Gowa (KPI) - Terjadi kemacetan
dikarenakan Warga pengendara beroda dua maupun
beroda empat memenuhi jalanan karna berburu takjil.
Kegiatan
transportasi harian relatif menimbulkan pergerakan yang sifatnya berulang,
misalnya terjadi pada para pekerja dan orang-orang yang menempuh pendidikan di sekolah atau kampus.
Di Sulawesi
selatan tepatnya di samata kab. Gowa,
kemacetan terjadi hampir
setiap hari di titik- titik yang menjadi jalur
pergerakan utama para pekerja kantoran menuju lokasi kerja maupun menuju ke
rumah masing-masing setelah pulang kerja, serta siswa dan mahasiswa yang menuju dan
pulang dari sekolah atau kampus.
Kemacetan yang berulang dalam jangka waktu yang lebih panjang, cenderung
terjadi pada bulan ramadhan
tepatnya menjelang berbuka puasa. Pada saat menjelang berbuka puasa, munculah
berbagai macam penjual takjil yang berjejer di area samata sehingga akan terjadi kemacetan parah di jalanan terlebih disekitar area depan kampus 2 UIN samata. Dikarenkan para mahasiswa dan penduduk sekitar berburu untuk membeli tkjil yang di jual dipinggir jalan.
Disela kemacetan tersebut para warga, mahasiswa sekitar samata pun mendapat keuntungan dikarenakan penjualan takjil serta galdan mereka pun laris manis di beli. Namun, tidak menutup kemungkinan ada beberapa warga yang terpaksa berbuka puasa di tengah jalan dikarenakan macet yang terjadi.
Dalam rentang waktu tersebut, kemacetan juga dirasakan di pusat kota yang dijadikan sebagai tujuan wisata dan tempat menginap, seperti jalan menuju Hertasning, Pettarani, serta jalan-jalan yang menuju objek wisata.
Kemacetan yang dominan umumnya ditimbulkan oleh aktivitas masyarakat dalam lingkup internal. Upaya mendekatkan lokasi tempat tinggal dengan lokasi kegiatan merupakan satu di antara solusi yang dapat diterapkan. Jika tidak, kemacetan akan terus berulang dan akan memberikan dampak pada masyarakat itu sendiri. ( St. Riska Syaputri)