Gowa (KPI) - Awal puasa, jatuh pada hari Selasa 12 Maret 2024. Puasa kali ini sudah memasuki tahun yang ke-1445 Hijriah. Bulan inilah momen yang paling dinanti oleh umat Muslim di seluruh dunia. Bulan yang penuh berkah, di mana orang-orang berlomba-lomba untuk mendekatkan diri kepada Allah, meningkatkan ibadah, dan memperbaiki diri.
Ramadan
terjadi di seluruh dunia, dari kota-kota besar hingga desa-desa terpencil, di
mana umat muslim menjalankan puasa dan
berbagai ibadah lainnya. Suasana yang begitu kuat terasa di mana-mana.
Orang-orang berusaha untuk lebih rajin meningkatkan ibadah, seperti membaca
Al-Quran, bersedekah, dan melakukan amal kebajikan lainnya.
Berpuasa
bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga merupakan kesempatan
emas untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas hidup
sebagai seorang muslim yang taat. Selama bulan Ramadan, umat muslim berkumpul
untuk makan bersama saat berbuka dan shalat tarawih di masjid.
Ramadan
dianggap sebagai bulan suci dalam Islam karna di dalamnya terdapat malam
Lailatul Qadr, malam yang lebih baik
dari seribu bulan dan di bulan ini juga,
Allah SWT menurunkan kitab suci Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW
sebagai pedoman bagi umat manusia.
Bedanya
suasana di bulan puasa Ramadan dibandingkan dengan hari-hari biasanya yaitu,
seluruh umat muslim mengubah rutinitas harian mereka, terutama terkait pola
makan dan ibadah. Secara umum banyak orang
muslim bangun untuk sahur beberapa jam sebelum waktu fajar (shalat
subuh), yang merupakan waktu terakhir untuk makan maupun minum sebelum memulai
puasa. Di beberapa tempat orang biasanya bangun untuk makan sahur sekitar satu
hingga dua jam sebelum waktu subuh. Sebagai contoh jika waktu subuh pukul 5
pagi ,maka banyak orang bangun untuk makan sahur pukul jam 3 atau 4 pagi.
Keramaian
terasa di mana-mana, banyaknya pedagang-pedagang telah menata dagangan mereka
dengan indah serta menggugah selera, menyiapkan segala jenis makanan untuk
berbuka puasa. Orang berbondong-bondong pergi untuk membeli persiapan makanan
untuk berbuka. Suasana penuh semangat dan keceriaan terpancar dari wajah-wajah
mereka yang berlalu-lalang di antara tenda-tenda penjual.
Banyaknya
berbagai makanan seperti Es buah sudah tak asing lagi di saat bulan puasa,
karena menjadi pilihan favorit dalam menu buka puasa, kehadirannya menciptakan
suasana yang ceria dan menyegarkan, serta memberikan alternatif yang sehat dan
lezat untuk mengakhiri puasa.
Terlihat kehadiran yang ramai pada masjid-masjid setempat, semangat untuk beribadah pun semakin membara di hati setiap orang. Setiap hari, sejak waktu sebelum fajar hingga matahari terbenam, masjid dipenuhi oleh orang-orang yang datang untuk melaksanakan shalat, apa lagi saat shalat tarawih. Masjid tidak hanya sebagai tempat untuk beribadah seperti hari-hari biasanya, namun saat bulan Ramadan, masjid itu juga menjadi tempat berkumpulnya orang-orang berbuka puasa dan berbagi makan.
Saat menjelang waktu sahur, suara sorak ramai
orang yang bersama-sama membangunkan untuk sahur, meskipun biasanya berasal dari suara speaker dari beberapa masjid terdekat,
suasana menjadi ramai dan penuh semangat, di mana orang-orang bangun lebih awal
dari biasanya.
Tidak
hanya itu, bulan Ramadan juga dianggap sebagai kesempatan untuk membersihkan
diri dari dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan. Orang-orang
berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan Allah dan sesama, serta meningkatkan
kesadaran akan kesejahteraan umat manusia secara keseluruhan. Bulan ini juga ditunggu-tunggu karena berbagai hidangan
khas yang hanya tersedia selama bulan ini, seperti hidangan berbuka puasa yang
lezat dan makanan khas sahur yang mengenyangkan. Dalam kegiatan bersama ini
menciptakan rasa kebersamaan dan solidaritas yang kuat, mengubah dinamika
sosial yang biasanya lebih individualistik di hari-hari biasa.
Suasana puasa Ramadhan
menjadi sangat berbeda dengan hari-hari biasanya. Terdapat kesadaran yang lebih
mendalam akan spiritualitas, keterlibatan komunitas yang lebih aktif, refleksi
diri yang intens, serta sikap kedermawanan dan kebaikan yang lebih terasa. Hal
ini menjadikan bulan Ramadhan sebagai momen yang istimewa dan berbeda dari
hari-hari lainnya. Meskipun tetap ada kesibukan dan hiruk-pikuk kota, namun
bulan puasa membawa kedamaian, kesabaran, dan kebersamaan yang tidak dirasakan
di hari-hari lainnya. (Ananda Rahmadani)