Oleh : Sahwalia Nurahma
Seiring dengan perkembangan zaman, terdapat tanggapan sebagian masyarakat terhadap mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) masih terjebak dalam sterotip bahwa ketika mereka telah menyelesaikan studinya mereka hanya akan menjadi penceramah. Dalam artikel ini akan menjelaskan bahwa peran mahasiswa KPI bukan hanya anggapan yang demikian tetapi lebih dari itu , potensi yang dimiliki.
Mahasiswa KPI tidak hanya belajar untuk menjadi penceramah, tetapi mereka juga mendapatkan pemahaman mendalam tentang komunikasi, penyiaran dan Islam yang dapat diterapkan di berbagai bidang, yaitu melibatkan produksi konten, penulisan, manajemen acara, riset komunikasi, bidang periklanan, dan lainnya.
Mahasiswa KPI juga diberi landasan yang memungkinkan mahasiswa untuk mengeksplor minat dan bakat mereka. Seperti industri media, humas, dan bahkan wirausaha. Mahasiswa KPI juga terlibat dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang memperluas wawasan mereka. Mereka terjun menjadi jurnalis, produser konten digital dan fasilitator komunikasi lintas budaya. Inilah bukti bahwa jurusan KPI dapat menjadi agen perubahan dalam masyarakat melalui media dan komunikasi.
Sebagian orang mungkin berpikir bahwa jurusan KPI hanya cocok untuk mereka yang memiliki kemampuan berbicara di depan umun yang luar biasa. Padahal jurusan KPI, tidak hanya fokus pada aspek tersebut. Tetapi, juga pemahaman mendalam tentang media termasuk produksi konten yang melibatkan berbagai bentuk media. Adapula kesalahpahaman bahwa mahasiswa jurusan KPI dapat menghabiskan waktu tanpa beban akademik yang berat karena kegiatan yang terkesan menyenangkan. Kenyataannya seperti jurusan lain, jurusan KPI juga memiliki materi yang memerlukan dedikasi dan usaha untuk memahaminya. Pemahaman mendalam tentang teori komunikasi dan industri kreatif yang membutuhkan usaha dan kedisiplinan.
Beberapa orang juga berpikir bahwa jurusan KPI lebih cocok untuk mereka yang tidak tertarik pada ilmu yang pasti. Namun KPI juga melibatkan kombinasi antara kreativitas dan pemahaman ilmu komunikasi yang lebih mendalam. Mahasiswa KPI juga dapat mengembangkan keahlian analisis yang mereka punya untuk memahami tren yang berkembang.
Selain itu, program magang atau PPL yang diterapkan oleh jurusan KPI memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman praktis lapangan di berbagai industri dan instansi. Dengan demikian, mereka memiliki peluang untuk mengaplikasikan pengetahuan teoritis mereka dalam lingkungan kerja nyata. Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dilatih untuk menjadi individu yang adaptif dan siap untuk menghadapi perubahan.
Lulusan KPI memiliki peluang karier yang beragam, seiring dengan pertumbuhan komunikasi global, kebutuhan akan konsultasi komunikasi Islam semakin meningkat. Mahasiswa KPI dapat menjadi ahli dalam memberikan pandangan Islam dalam konteks modern, memberikan konsultasi kepada lembaga, perusahaaan atau individu yang membutuhkan. Menjadi seorang peneliti dalam bidang keislaman dan juga komunikasi adalah pilihan karir yang menarik. Mahasiswa KPI dapat menyumbangkan pemikiran kritis mereka untuk memahami lebih dalam bagaimana islam dan komukasi saling berinteraksi.
Jurusan KPI memiliki daya tariknya sendiri dengan berbagai tantangan dan peluang. Penting bagi calon mahasiswa untuk melepaskan mitos yang memungkinkan dapat menghambat mereka dalam memilih jurusan KPI. Jurusan KPI memberikan fondasi yang kuat untuk kita dapat memahami dunia komunikasi, industri kreatif, teknologi dan mempersiapkan lulusan untuk berkarir di berbagai bidang yang berkaitan.
Para lulusan jurusan KPI tepatnya di UIN Alauddin Makassar telah menorehkan jejak kesuksesannya dengan bekerja di berbagai instansi. Seperti Irnawati,S.Sos.,M.I.Kom, Aguswandi, S.Sos.,M.I.Kom, dan Fathur pahlevi, S.Sos.,M.I.Kom, yang kini sudah menjadi dosen di UIN Alauddin Makassar. Tidak hanya itu ada Rafika Mustaqimah yang bekerja sebagai Public Speaker, Nurfadillah jamil sebagai MC, Putri Kumalasari Sultan yang bekerja sebagai MC dan bekerja di Fajar TV, Lisa Arifuddin yang bekerja sebagai penulis naskah di salah satu channel politik di YouTube, Ikhsan Ilham yang mempunya studio bernama Lr8_studio, Azwar Hamid Sahamony yang bekerja di Radio Telstar dan masih banyak lagi.
Penulis adalah mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar