Dr. Suriati, M.Sos.I. menjadi perempuan
rektor pertama Universitas Islam Ahmad Dahlan Sinjai, bahkan sejak kampus itu
masih menjadi sekolah tinggi hingga masih Institut Agama Islam Muhammadiyah
(IAIM) Sinjai.
Beliau merupakan alumni Fakultas
Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar angkatan 1996 dan selesai tahun 2000..
Saat itu masih bernama IAIN Alauddin Makassar. Sebelumnya, beliau pernah
diangkat sebagai dosen di Palu Sulawesi Tengah sebelum pindah ke Sinjai. Semasa
mahasiswa, aktif sebagai pimpinan komisariat
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
Ketua Ikatan Umum Ikatan Alumni
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, Dr. H. Usman Jasad, M.Pd.
bersama Sekretaris Umumnya, Dr. Ilham Hamid, DM, S.Ag., M.Pd.I., M.Pd.,
menyambut gembira pelantikan tersebut. Dalam jajarannya kepengurusan alumni, istri
dari Dr. Makmur Jaya Nur Parolai ini, menjabat
sebagai Sekretaris Divisi Kerjasama Luar Negeri dan Hubungan Antarlembaga
periode 2023/2027.
Majelisdiktilitbang PP
Muhammadiyah menetapkan Suriati sebagi Rektor UIAD Sinjai melalui surat
keputusan nomor 800/ KEP/I.0/D/2023 tertanggal 11 Jumadilawal 1445 H bertepatan
dengan 25 November 2023.
Atas terbitnya SK itu, Wakil Sekretaris Majelis Diktilitbang PP
Muhammadiyah Prof. Dr. Muhammad Samsuddin, S.Ag., M.Pd. akhirnya melantik
Suriati sebagai Raktor Universitas Islam Ahmad Dahlan (UIAD) Sinjai Masa
Jabatan 2023-2027. Pelantikan dihelat pada Rabu, 3 Januari 2024 di Auditorium
H.M. Amir Said UIAD Sinjai.
Saat menyampaikan sambutannya, Suriati mengaku bahwa amanah yang
diberikan kepadanya itu amat berat. Terlebih, ia tidak pernah memikirkan untuk
menduduki jabatan rektor. "Amanah ini bukan cuma selembar kertas yang
berisi keputusan terkait jabatan, tapi sebuah tugas, pekerjaan yang harus
dipertanggungjawabkan, baik di dunia, terlebih di hadapan Allah," kata
dia.
Meski demikian, ia mengaku telah menegakkan punggungnya untuk
memikul amanah itu. Untuk itu, Ia berharap dukungan dari semua pihak agar dapat
menguatkannya dalam menjalankan tugasnya sebagai rektor.
"Sebagai kader Muhammadiyah, saya sami'na wa atha'na, meski
setelah saya ucapkan saya sami'na wa athana, masih ada sesak di dada, karena
memang tugas ini berat," kata dia.
Wujud kesiapan dan kesungguhan Suriati untuk menjalankan amanah
rektor, ia telah merumuskan lima langkah strategis untuk memajukan kampus.
Lima langkah itu, yakni, penataan dan penguatan struktur
organisasi. Hal itu harus dilakukan agar UIAD dapat bergerak cepat, adatif, dan
efisien untuk kemajuan kampus. Termasuk, kata dia, pengelolaan potensi sumber
daya manusia sebagai human capital yang akan mendorong tercapainya keberhasilan
dan pusat keunggulan oleh UIAD.
Kedua, peningkatan peningkatan pendapatan kampus dengan cara
kreatif dan inovatif. Suriati menargetkan, kampus tidak hanya dibangun dengan
menggunakan anggaran yang didapatkan dari pembayaran mahasiswa. "Tiodak
boleh hanya BPP dan SPP yang menjadi sumber anggaran kampus," tegas
dia.
Ketiga, pengembangan lembaga dan tata kelola yang profesional. Hal
itu harus dilakukan, karena tidak ada satupun elemen di UIAD yang tidak
berperan dan berkontribusi dalam keberlangsungan UIAD ini, terlebih dalam upaya
peningkatabn pemeringkatan akreditasi institusi dan program studi.
Dalam kesempatan itu, Ia juga menyampaikan targetnya untuk membuka
sejumlah program studi baru, baik untuk program sarjana maupun pascasarjana.
Tidak hanya itu, ia juga menargetkan penigkatan kualitas prodi yang sudah
ada.
Keempat, percepatan peningkatan jabatan fungsional dosen dan
peningkatan hasil riset dan publikasi bersama mahasiswa, baik nasional maupun
internasional.
Pihaknya juga akan memaksimalkan upaya untuk mengaktifkan kegiatan
dan pengkajian Al-Islam dan Ke-Muhammadiyahan (AIK). Tidak hanya itu, UIAD juga
harus menjadi pelaku utama dalam memberdayakan kader-kader Muhammadiyah dan
melahirkan kader Persyarikatan mumpuni berkualitas.
Sekali lagi, Suriati menekankan, untuk melaksanakan lima
langkah strategis itu dan mewujudkan visi misi kampus, ia memohon kerja sama
dan kemitraan dengan seluruh elemen, baik dalam kamous maupun luar kampus,
termasuk dengan pemerintah.
Tidak lupa, ia juga meminta bimbingan, arahan, dan kesediaan
Rektor UIAD sebelumnya Dr. Firdaus, M.Ag. Suriati mengaku tidak dapat menampik
rasa hormat, bangga, dan terima kasihnya kepada Firdaus yang menjadi aktor
utama atas sejumlah pencapaian terbaik UIAD Sinjai.
Suriati mengungkapkan, Firdauslah yang berhasil meningkatkan
status kampus ini, dari sekolah tinggi menjadi institut, lalu menjadi
universitas seperti kini. Tidak hanya itu, Firdaus bahkan memajukan kampus
dengan pembangunan sarana dan prasarana.
"Akhirnya, UIAD menjadi satu-satunya perguruan tinggi
Sulawesi Selatan yang memiliki gedung tujuh lantai di luar Makassar dalam kurun
waktu kurang dari 10 tahun," ungkap Suriati disambut tepuk tangan
hadirin.
Suriati yang merupakan Dekan Fakultas Ushuluddin dan Komunikasi
(FUKIS) di era Firdaus itu menambahkan, pencapaian yang telah direngkuh di masa
Firdaus harus terus ditingkatkan. Pencapaian itu merupakan modal utama untuk
memajukan kampus lebih baik lagi di masa depan.
"Tidak ada kata berhenti. Kita harus bersama-sama memajukan
kampus ini, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Kita harus melanjutkan
dan meningkatkan kemajuan yang telah dicapai oleh pendahulu kita," tandas
dia (repro: hfs - https://suaramuhammadiyah.id/read/dr-suriati-rektor-perempuan-pertama-uiad-sinjai-2023-2027
foto: immfdk).