Dr. Asiqah Usman Ali : Judul Penelitian Harus Relevan dengan Jurusan

  • 12 Desember 2023
  • 10:05 WITA
  • Jurusan KPI Bersatu
  • Berita

Gowa (KPI) - Sebagai sebuah karya akademik, dalam melakukan penelitian harus memperhatikan relevansi atau keseuaian antara bidang ilmu yang digeluti selama ini dengan tema penelitian yang akan dilaksanakan. Jadi tidak pada tempatnya jika seorang calon peneliti mengambil lahan atau tema penelitian di luar bidangnya.

Sebagai contoh, mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, dalam menentukan tema penelitian harus sesuai dengan visi dan misi jurusan tersebut. Bahkan perlu untuk ditekankan kepada mahasiswa untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang relevan dengan jurusannya. Semuanya harus terkait dengan komunikasi dan penyiaran Islam. Jangan meneliti di luar bidang tersebut. Misalnya meneliti bidang manajemen dakwah, pengembangan masyarakat Islam, dan seterusnya.

Menurut Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, Dr. Hj. Asiqah Usman Ali, Lc., M.Th.I., penelitian yang dilakukan mahasiswa termasuk dalam menentukan judul skripsi, harusnya relevan dengan jurusannya. Hal ini disampaikan ketika bertindak sebagai penguji ujian hasil penelitian atas nama  Muh Nur Akbar Rahman, mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Seminar ini berlangsung  pada Senin, 11 Desember 2023, bertempat di ruang Jurusan KPI. Penelitian ini berjudul “Metode Penerapan Bacaan Al-Qur'an pada Pondok Pesantren Darul Fallaah di Desa Bissoloro Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa”.  Kegiatan ujian sidang di buka oleh Ketua Sidang  Haidir Fitra Siagian, S.Sos, M.Si., Ph.D., yang juga merupakan Sekretaris Jurusan KPI.

Dalam paparan hasil penelitiannya, peneliti  menyimpulkan Metode yang baca Al-Qur'an diterapkan di Pondok Pesantren Darul Fallaah di Desa Bissoloro Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa yakni metode dimana antara guru dan murid saling berhadapan. Guru membacakan ayat dan murid menirukan bacaan gurunya. Ataupun murid menyetorkan bacaannya dihadapan guru secara langsung. Selanjutnya, metode kaligrafi santri bukan hanya memperbaiki bacaan Al-Qur'an tetapi juga belajar menulis indah ayat Al- Qur'an.

Kesimpulan berikutnya, adalah upaya yang dilakukan oleh pembina Pondok Pesantren agar tercipta santriwan santriwati yang mahir membaca Al- Qur'an adalah: a). Berkomunikasi dan memberikan motivasi ke santri. Karena motivasi menumbuhkan dan memompa semangat santri agar tetap semangat dalam belajar Al- Qur'an. b). Melakukan pembiasaan Tahsin. Tujuannya adalah untuk menjaga santri agar lancar dan paham teori praktik dalam melafalkan huruf Al- Qur'an. c). Memperhatikan kegiatan Ekstrakulikuler terutama kegiatan Baca Tulis Al- Qur'an agar meningkatkan semangat santri dalam mempelajari bacaan Al- Qur'an (naskah dan foto: hfs).