Gowa (KPI) - Sebagai sebuah karya akademik, dalam melakukan penelitian
harus memperhatikan relevansi atau keseuaian antara bidang ilmu yang digeluti selama
ini dengan tema penelitian yang akan dilaksanakan. Jadi tidak pada tempatnya
jika seorang calon peneliti mengambil lahan atau tema penelitian di luar bidangnya.
Sebagai contoh, mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam, dalam menentukan tema penelitian harus sesuai dengan visi dan misi
jurusan tersebut. Bahkan perlu untuk ditekankan kepada mahasiswa untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan yang relevan dengan jurusannya. Semuanya harus terkait dengan
komunikasi dan penyiaran Islam. Jangan meneliti di luar bidang tersebut. Misalnya meneliti bidang manajemen dakwah, pengembangan masyarakat Islam, dan seterusnya.
Menurut Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin
Makassar, Dr. Hj. Asiqah Usman Ali, Lc., M.Th.I., penelitian yang dilakukan
mahasiswa termasuk dalam menentukan judul skripsi, harusnya relevan dengan
jurusannya. Hal ini disampaikan ketika bertindak sebagai penguji ujian hasil
penelitian atas nama Muh Nur Akbar
Rahman, mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Seminar ini berlangsung pada Senin, 11 Desember 2023, bertempat di
ruang Jurusan KPI. Penelitian ini berjudul “Metode Penerapan Bacaan Al-Qur'an
pada Pondok Pesantren Darul Fallaah di Desa Bissoloro Kecamatan Bungaya
Kabupaten Gowa”. Kegiatan ujian sidang
di buka oleh Ketua Sidang Haidir Fitra
Siagian, S.Sos, M.Si., Ph.D., yang juga merupakan Sekretaris Jurusan KPI.
Dalam paparan hasil penelitiannya, peneliti menyimpulkan Metode yang baca Al-Qur'an
diterapkan di Pondok Pesantren Darul Fallaah di Desa Bissoloro Kecamatan
Bungaya Kabupaten Gowa yakni metode dimana antara guru dan murid saling
berhadapan. Guru membacakan ayat dan murid menirukan bacaan gurunya. Ataupun
murid menyetorkan bacaannya dihadapan guru secara langsung. Selanjutnya, metode
kaligrafi santri bukan hanya memperbaiki bacaan Al-Qur'an tetapi juga belajar
menulis indah ayat Al- Qur'an.
Kesimpulan berikutnya, adalah upaya yang dilakukan oleh
pembina Pondok Pesantren agar tercipta santriwan santriwati yang mahir membaca
Al- Qur'an adalah: a). Berkomunikasi dan memberikan motivasi ke santri. Karena
motivasi menumbuhkan dan memompa semangat santri agar tetap semangat dalam
belajar Al- Qur'an. b). Melakukan pembiasaan Tahsin. Tujuannya adalah untuk
menjaga santri agar lancar dan paham teori praktik dalam melafalkan huruf Al-
Qur'an. c). Memperhatikan kegiatan Ekstrakulikuler terutama kegiatan Baca Tulis
Al- Qur'an agar meningkatkan semangat santri dalam mempelajari bacaan Al-
Qur'an (naskah dan foto: hfs).