Gowa (KPI) - Mutia Husnah, mahasiswi Semester 7 Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, akan menghadapi Ujian Munaqasyah pada 16 Januari 2024. Sebagai mahasiswi pertama yang akan melangsungkan ujian Munaqasyah dari Angkatan 2020 dari Jurusan Komunikasi dan Pernyiaran Islam, skripsinya berjudul 'Strategi Penyiar Programa 2 RRI Makassar dalam Menarik Perhatian Kawula Muda pada Program ‘Sore Ceria’'.
Dalam proses ujiannya, Mutia Husnah dibimbing oleh Mudzhira Nur Amrullah (pembimbing I), Dr. H. Suf Kasman (pembimbing II), Dr. Irwanti Said (penguji I), dan Dr. Rahmawati Haruna (penguji II). Dengan harapan bahwa karyanya dapat bermanfaat dan menjadi panduan bagi mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam yang akan memasuki dunia penyiaran, peneliti (Mutia Husnah) berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif melalui penelitiannya.
Penelitian ini membahas dua permasalahan utama, yaitu konten Program 'Sore Ceria' di Programa 2 RRI Makassar dan strategi penyiarannya untuk menarik perhatian kawula muda. Metode yang diterapkan oleh peneliti (Mutia Husnah) adalah komunikasi massa, karena radio tak terlepas dari konteks media massa. Dasar teori yang digunakan adalah teori komunikasi Harold Lasswell dengan pertanyaan dasar "who, says what, in which channel, to whom, and with what effect?"
Penerapan metode komunikasi massa berdasarkan teori Lasswell diharapkan mampu memberikan jawaban terhadap permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Hasil penelitian peneliti menunjukkan bahwa konten Program 'Sore Ceria' di Programa 2 RRI Makassar 96,8 FM memberikan gambaran positif tentang peran anak muda dan menolak stereotipe negatif yang kerap melekat pada mereka.
Selanjutnya, penelitian ini mengidentifikasi empat strategi yang diterapkan oleh Programa 2 RRI Makassar untuk menarik perhatian kawula muda pada 'Sore Ceria'. Diantaranya adalah menghadirkan narasumber berprestasi di bidangnya, melakukan promosi di platform media sosial, pemilihan musik sesuai dengan selera kawula muda dan mensosialisasikan kegiatan positif.
Pentingnya menghadirkan narasumber berprestasi di bidangnya disoroti oleh peneliti karena keberhasilan suatu program tidak hanya bergantung pada para penyiar, tetapi juga pada pandangan audiens terhadap program tersebut. Upaya promosi melalui media sosial seperti Instagram diakui dapat menarik perhatian kawula muda, dan pemilihan musik yang sesuai dengan tren dan selera mereka menjadi faktor penentu.
Dengan hasil penelitian ini, peneliti berharap dapat membantu para pembaca yang tertarik dengan dunia penyiaran untuk merumuskan strategi yang efektif. Programa 2 RRI Makassar, dengan target audiens usia 16-25 tahun, tetapi tetap terbuka bagi pendengar di luar rentang usia tersebut, khususnya pada Program 'Sore Ceria'.
Peneliti menekankan bahwa pengaruh penyiar melalui media massa memiliki potensi besar dalam membentuk pemikiran dan perilaku kawula muda dan upaya penyiar dalam menyampaikan pesan dakwah sesuai dengan nilai-nilai agama dapat menjadi sarana efektif untuk membentuk karakter dan moralitas generasi muda.