Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA)
Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), mengawali kiprahnya sebagai badan
eksekutif mahasiswa fakultas dakwah dan komunikasi dengan mengadakan dialog
interaktif di warkop bundu Hertasning pada Jumat 14 Februari 2020.
Kegiatan dialog interaktif ini
dihadiri oleh mahasiswa UIN Alauddin Makassar dan tendensi nya ke mahasiswa
FDK. Dengan menghadirkan narasumber Dr
firdaus Muhamma,M.A selaku Dekan FDK, Kombes yudhiawan Wibisono selaku
Kapolrestabes Makassar, dan Junaedi selaku Presma UINAM.
Suasana dialog interaktif DEMA FDK
bersama pemateri dan mahasiswa
Dalam pengantarnya Dr
firdaus Muhammad mengatakan” Mahasiswa harus berperan aktif dalam mengawal demokrasi yang damai,
jangan sampai mahasiswa diperalat oleh oknum-oknum tertentu untuk memecah
persatuan”
ujarnya
Sejalan dengan itu perspektif
Kapolrestabes Makassar mengatakan”
Indonesia adalah negara demokrasi yang sangat bebas dan terbuka di dunia ini,
maka dari itu peran mahasiswa sangat sakral dalam merawat perdamaian demokrasi
apalagi tahun 2020 ini akan diadakan pilkada di beberapa daerah di Sulsel, Yg
akan rawan terjadi kriminal dan money politik” tandasnya.
Dalam demokrasi memang harus ada yang
menjadi pengabdi dan pengganggu atau yang kita kenal dengan istilah watcdoog atau
penggonggong kekuasaan, dan mahasiswa memang harus menjadi penginteruvsi kekuasaan untuk tetap
berada di ekstensialisme sebagai penyalur aspirasi masyarakat.
Di akhir Materi yang disampaikan oleh
Presma UINAM yg mengungkapkan” Mahasiswa jangan sampai terlalu dini masuk ke dalam pemerintahan (
politik), sebab mahasiswa harus jadi penyalur aspirasi masyarakat ” tegas
Junaedi
Moh Hatta pernah berkata mahasiswa
adalah hati dan jiwa dari masyarakat. Maka dari itu pemerintah sudah selayaknya
melibatkan mahasiswa dalam mengawal pemerintahan.
Dalam dialog interaktif ini Juga
sangat menjunjung tinggi nilai-nilai intelektualan bahkan ada salah satu
peserta dialog yang mencoba melemparkan isu-isu yang lagi panas dalam dunia
politik seperti polemik Subtansi Pancasila sebagai ideologi negara, ini sebagai
bentuk kepekaan mahasiswa terhadap masa depan bangsa dan negara.
Penulis: Rezky Z (017)
Editor: FaIzal Afandi (016)